Entri Populer

Selasa, 22 Februari 2011

PEMUDA IDEAL


Ibnu Abbas ra berkata, ''Tidak ada seorang Nabi pun yang diutus Allah, melainkan ia (dipilih) dari kalangan pemuda saja (yakni antara 30-40 tahun). Begitu pula tidak ada seorang alim pun yang diberi ilmu, melainkan ia (hanya) dari kalangan pemuda saja.'' Kemudian Ibnu Abbas ra membaca firman Allah SWT dalam surat Al Anbiya ayat 60: ''Mereka berkata, 'Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim'.'' (Tafsir Ibnu Katsir III, halaman 183).

Idealnya, seorang pemuda harus memiliki semangat yang hebat.
Mengingat fisik mereka yang masih kuat. Dalam sejarah, usia para pemuda Islam yang pertama mendapatkan pembinaan di Daarul Arqaam rata-rata sekitar 20 tahunan. Yang paling muda adalah Ali bin Abi Thalib, waktu itu usianya masih 8 tahun hampir sama dengan Az-Zubair bin Al 'Awwam. Kemudian dalam pembinaan Rasul itu masih ada Ja'far bin Abi Thalib (18),Usman bin 'Affan (20), dan Umar bin Khaththab (26). Hanya Abu Bakar As Shidiq yang sudah berusia 37 tahun saat itu.Mereka bersemangat dalam mengikuti pembinaan Rasulullah. Akidah Islam yang ditanamkan Rasul mampu mengubah pola pikir mereka tentang kehidupan.

Riwayat tentang Abdullah Ibnu Umar, yang ngotot ingin berjihad dalam perang Badar kendati masih berusia 13 tahun, bisa jadi contoh. Kendati tetap ditolak ketika perang Uhud, namun keinginan itu tetap ada hingga Rasul mengizinkannya terlibat perang Ahzab (Shahih Bukhari jidil VII, hal. 226 dan 302).
Semangat seperti inilah yang saat ini sulit ditemukan dalam diri pemuda Islam. Kalau pun ada itu hanya sedikit saja yang memilikinya. Jangankan untuk berjihad, dalam menuntut ilmu pemuda kita sudah bosan dan tak bersemangat. Yang muncul justru semangat dalam tawuran dan tindak kriminal.

Menyikapi peran pemuda, Imam Asy Syafii mengatakan bahwa : Sesungguhnya kehidupan pemuda itu, demi Allah hanya dengan ilmu dan takwa (memiliki ilmu dan bertakwa), karena apabila yang dua hal itu tak ada, tidak dianggap hadir (dalam kehidupan). Seorang pemuda harus memiliki ilmu dan ketakwaan, dan yang pasti, mereka harus menjadi kebanggaan umat. Harus menjadi teladan kebaikan yang diidamkan siapa saja. Sepertinya para pemuda mesti mencontoh Usamah bin Zaid yang masih muda belia. Usianya 18 tahun saat diangkat menjadi panglima perang oleh Rasulullah untuk memimpin pasukan kaum Muslimin dalam penyerbuan ke wilayah Syam yang berada di bawah kekuasaan Romawi.

tentu saja, untuk menghasilkan para pemuda pilihan seperti itu dibutuhkan pembinaan yang benar dan baik kepada para pemuda. Lingkungan keluarga wajib memberikan pengaruh yang baik bagi perkembangan kepribadian pemuda. Masyarakat dan negara pun perlu memberikan suasana kondusif bagi pembinaan pemuda. Memberikan pengawasan yang baik, bukan malah memberikan pengaruh buruk.

Ilmu yang dibarengi dengan ketakwaan akan menjadikan para pemuda memiliki peran yang besar dalam kemajuan sebuah bangsa dan peradaban. Dan tak mustahil, akan menjadi pemuda idaman bagi umat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar